Jenis - Jenis Kaca untuk Interior Rumah
Kaca adalah komponen desain utama yang digunakan dalam konstruksi proyek komersial dan perumahan. Di pasaran ada beberapa jenis kaca yang umumnya digunakan, yaitu Annealed Glass, Tempered, Glass, Laminated Glass, dan Laminated Tempered Glass. Apa perbedaan serta kelebihan dan kekurangan dari empat jenis kaca tersebut?
Bagi Anda yang sedang membangun rumah idaman Anda, mungkin Anda harus dihadapi dengan pemilihan kaca baik itu untuk jendela, pintu, atau lemari.
Tahukah Anda bahwa setiap jenis kaca memiliki fungsi yang berbeda? Berikut penjelasannya.
Jenis - Jenis Kaca untuk Interior Rumah
Sebelum menentukan jenis kaca yang ingin Anda pasang, ada baiknya untuk memahami tentang bagaimana proses pembuatan kaca tersebut, kelebihan dan kekurangan, dan perbedaannya.
Kaca Anil (Annealed Glass)
Kaca anil (annealed glass) atau dikenal juga sebagai kaca apung adalah jenis kaca yang telah didinginkan secara perlahan. Proses pendinginan lambat ini mengurangi tekanan internal di dalam kaca sehingga menambah daya tahan.
Meskipun jenis kaca ini dapat dibentuk, dipoles, dan dipotong sesuai keinginan pelanggan, namun kaca ini memiliki kelemahan yaitu jika tidak didinginkan secara benar, akan ada kemungkinan kaca ini akan pecah.
Kaca anil biasanya digunakan untuk sebagai bagian permukaan meja, pintu lemari, dan jendela.
Kaca Tempered (Tempered Glass)
Kaca tempered (tempered glass) adalah sepotong kaca anil (biasa) yang melalui prosedur pemanasan dan pendinginan secara cepat yang disebut dengan "tempering".
Mendinginkan kaca dengan temperatur yang sangat tinggi membuat bagian luar kaca mengeras lebih cepat daripada bagian tengah. Proses ini menciptakan bagian tengah kaca yang lebih kuat dan tahan lama dibandingkan kaca biasa.
Kaca tempered juga bisa pecah ketika mengalami benturan, hanya saja lebih aman karena membentuk pola seperti jaring dan masih tetap dalam bingkainya.
Kecuali jika benturan terlalu kuat, potongan kaca tidak dapat saling melekat sehingga akan berserakan.
Potongan kaca ini tidak terlalu tajam sehingga lebih tidak berbahaya dibandingkan kaca biasa. Kaca tempered yang telah pecah tidak akan bisa diperbaiki kembali.
Kaca tempered biasanya digunakan pada jendela mobil, langit-langit bangunan, rak kulkas, pintu oven, pintu shower, dan area kamar mandi.
Kaca Laminasi (Laminated Glass)
Kaca laminasi (laminated glass) terbuat dari dua potong kaca biasa atau kaca tempered yang diapit lapisan plastik untuk menyatukan kedua kaca tersebut.
Plastik yang digunakan untuk merekatkan kaca biasanya terdiri dari Polyvinyl Butyral (PVB), Ethylene-vinyl acetate (EVA), atau Thermoplastic Polyurethane (TPU).
Proses ini dimaksudkan untuk mengeluarkan kantong udara yang kemudian dipanaskan pada proses awal peleburan, setelah itu dipanaskan.
Kaca Laminasi biasanya digunakan pada jendela gedung tinggi, kemudian di tempat yang memerlukan keamanan lebih tinggi seperti bank, pusat penukaran uang, toko perhiasan, atau museum. Selain itu juga ditemukan pada kaca depan mobil.
Kaca Laminated Tempered (Laminated Tempered Glass)
Kaca laminated tempered adalah kaca tempered yang dilaminating atau disatukan menggunakan mesin autoclave dengan lapisan PVB pada bagian tengah.
Jenis kaca ini jauh lebih kuat daripada jenis kaca lainnya.
Piilih yang Mana? Tempered Glass atau Laminated Glass?
Tempered Glass dan Laminated Glass memiliki demand yang cukup tinggi karena lebih aman, kuat, dan tahan lama. Jadi, jenis kaca yang mana yang sebaiknya Anda pilih?
Untuk menjawab pertanyaan tersebut, mari kita bandingkan perbedaan antara tempered glass dan laminated glass.
Dari segi daya tahan, keduanya termasuk dalam kategori kaca yang aman baik untuk rumah ataupun bangunan komersial.
Jadi pemilihannya tergantung dengan penggunaan. Misalnya saja, untuk bangunan atau pertokoan komersial dengan elevasi tinggi, sebaiknya menggunakan kaca laminasi agar lebih aman.
Kaca laminasi dapat mencegah masuknya pencuri, alasannya karena memiliki lapisan interlayer yang sulit dirusak.
Selain itu, ketika kaca pecah, serpihannya tidak akan langsung jatuh karena menempel ke layer PVB.
Sedangkan tempered glass lebih cocok digunakan untuk interior seperti untuk lemari atau pintu shower.
Selain itu, kaca tempered juga cocok digunakan untuk jendela besar agar pemandangan luar tidak terdistorsi dan terlindung dari cuaca ekstrim seperti badai.
Perlu diketahui juga kaca laminated yang pecah tidak akan ambruk ke bawah, tetapi menempel di lapisan PVB tersebut sehingga penggunaan kaca ini disarankan untuk posisi kaca tidur seperti untuk kanopi, lantai kaca, meja, dan perabotan yang dipasang secara horizontal.
Sedangkan, kaca tempered yang pecah membentuk pecahan-pecahan kecil sehingga tetap dapat melukai atau merusak barang yang ada dibawahnya, walaupun pecahannya tidak terlalu berbahaya.
Karena itulah, kaca tempered lebih disarankan untuk digunakan pada posisi kaca vertikal atau berdiri. Melalui proses tempered, jenis kaca ini juga lebih kuat sehingga lebih kokoh dan aman dari benturan.
Untuk alasan safety, kaca yang memiliki coak atau lubang (misalnya untuk handle dan sisi sudutan) wajib di tempering.
Kaca tempered cocok digunakan sebagai pintu kaca, kaca untuk shower kamar mandi, dan kaca untuk jendela mobil.
Dari sisi harga, laminated glass lebih mahal daripada tempered glass dikarenakan proses pembuatan yang rumit dengan beda yang tidak terlalu jauh.
Tergantung pada preferensi pemilik bangunan, apakah biaya menjadi pertimbangan yang sangat penting untuk pemilihan kaca.
Namun, lebih baik lagi jika Anda menggunakan gabungan di antara keduanya yaitu kaca laminated tempered.
Itulah penjelasan tentang empat jenis kaca yang pada umumnya digunakan sehari-hari yaitu annealed glass, tempered glass, laminated glass, dan laminated tempered glass.
Masing-masing kaca melalui proses pembuatan yang berbeda dan memiliki kegunaan serta kelebihan dan kekurangannya masing-masing, tergantung dengan pemakaian dan preferensi yang diinginkan.
Anda ingin mencari kaca yang tepat untuk hunian Anda? Konsultasikan dengan First Glass untuk menemukan kaca yang sesuai dengan kebutuhan Anda.